CATATAN PERJALANAN KASMIR BAGIAN 1: ARTICLE 370


Saya sedang berkutat dengan deadline ketika suatu malam di awal Agustus, Nurani, rekan traveler dari Malaysia menghubungi saya via Whatsapp. Membagikan berita dari CNN bahwa telah terjadi kerusuhan di Kashmir. Ribuan penduduk ditangkap dan dipenjarakan. Kekerasan termasuk pembunuhan terjadi. Ribuan turis sudah diinstruksikan meninggalkan Kashmir sejak sehari sebelumnya, termasuk semua pendaki yang sedang melakukan trekking di kawasan Himalaya. Jam malam diberlakukan. Angkutan umum berhenti beroperasi. Toko-toko dan sekolah tutup. Seluruh wilayah dikuasai tentara. Tidak ada berita yang jelas kecuali bahwa hal itu terkait dengan pencabutan Article 370 dan 35 A.

Saat itu, saya bahkan tidak tahu apa itu Article 370.

srinagar intl airport

Foto saya ambil diam-diam dalam perjalanan pulang

Baca lebih lanjut

Dipublikasi di INFO, SERI PERJALANAN | Tag , , , , | 1 Komentar

Review Film Buya Hamka Volume I


Biopik Langka tentang Ulama Nusantara yang Mendunia

Ketika dua tahun lalu saya mengetahui bahwa bahwa film tentang HAMKA akan dibuat dengan Vino G. Bastian sebagai pemeran utamanya, saya langsung antusias. Namun saat setelahnya tidak ada kabar lagi dari akun LSBPI MUI, saya pikir filmnya tidak jadi dibuat. Bagaimanapun, saya maklum bahwa proses pembuatan film bisa memakan waktu sangat lama dan biaya yang tidak sedikit. Sudah banyak film-film yang tidak jadi dibuat atau diproduksi seadanya karena kendala dana. Saya sempat berpikir bahwa film Buya Hamka mengalami nasib yang sama. Jadi, tentu bisa dibayangkan betapa terkejutnya saya sewaktu muncul poster film Buya Hamka beserta jajaran pemainnya. Disusul dengan trailer sepanjang 5 menit dan tanggal perilisan di bioskop.

Melihat deretan pemeran dan trailernya, saya cukup lega. Film produksi Falcon Pictures dan Starvision ini jelas dikerjakan secara proper, jauh dari kesan seadanya. Sebaliknya, film ini sudah terlihat mahal dan berkelas.

Tapi apakah filmnya semenjanjikan trailernya? Saya harus bersabar sampai Gala Premiere.

Seingat saya, ini pertama kalinya Gala Premiere sebuah film diadakan secara serentak di 18 kota. Biasanya saya menghadiri Gala Premiere di Rasuna Epicentrum atau Grand Indonesia.  Memang butuh niat dan usaha lebih untuk menembus kemacetan Jakarta. Namun kali ini saya berkesempatan mengikuti Gala Premiere di tempat yang lebih dekat di Botani Square Mall, Kota Bogor. Suasananya memang tidak semeriah Gala Premiere yang biasa saya saksikan, Tapi akses lokasi dan jam penayangannya sangat cocok sambil menunggu waktu berbuka puasa.   

Film dimulai. Saya menonton dengan harap-harap cemas.

Saat film baru dimulai, saya sempat menyangka bahwa Hamka Tua diperankan oleh Fuad Idris, sebelum saya menyadari wajah prostetik yang dipakai Vino G. Bastian dan Laudya Cynthia Bella. Bahkan di balik wajah prostetik yang pasti membuat kulit kaku, kedalaman perasaan Hamka tersampaikan dengan baik ke penonton hingga dalam hati saya berkomentar, “Ya ampun, Vino aktingnya jago banget!”

Bicara soal kualitas akting, para pemeran dalam film ini memang punya kualitas yang mumpuni. Tidak hanya para pemeran dewasa, para akor dan aktris cilik pun tampil dengan apik.

Film ini menceritakan fase hidup Buya Hamka saat menjadi pimpinan Muhammadiyah di Makasar hingga fase setelah proklamasi kemerdekaan. Selain para aktor dan aktris papan atas dalam deretan pemain. Mayoritas dialog dari pantun yang sedih sampai ujaran romantis yang manis dalam bahasa daerah juga pilihan menarik. Meski saya bukan orang Minang, tapi saya menikmati dialog-dialog yang dituturkan para pemainnya.

Berikut adalah jajaran para pemainnya:

Sebelumnya, saya sempat takut apakah filmnya akan menjadi terlalu berat mengingat Hamka adalah seorang ulama, sastrawan sekaligus politikus. Apakah beban ‘dakwah’ dalam film ini akan menjadi terlalu menggurui? Apakah kisah sejarah dalam film ini akan membosankan dan membuat penonton tertidur?

Untunglah ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi. Ketakutan bahwa film ini akan jadi membosankan ternyata tidak terbukti. Meski pacing-nya lambat, namun padat dan membuat cerita terus bergerak. Keputusan untuk memecah film Hamka yang aslinya berdurasi 7 jam menjadi 3 film adalah keputusan yang tepat. Kiprah Hamka memang terlalu besar untuk hanya diceritakan dalam satu film.

Saya harus angkat topi untuk penulis skenarionya. Pasti tidak mudah menulis naskah trilogi yang membutuhkan riset panjang. Saya tidak akan heran jika penulisannya memakan waktu bertahun-tahun. Meski saya tetap penasaran, pada draft berapa akhirnya naskah ini mencapai draft final. Menuliskan naskah skenario di bawah supervisi MUI, para ahli sejarah dan keluarga Buya Hamka sendiri adalah tugas yang sangat menantang. Tapi kesempatan untuk menuliskan cerita tokoh sekaliber Buya Hamka jelas sebuah kehormatan besar. Kehati-hatian penulisnya untuk menyeimbangkan berbagai sisi Buya Hamka cukup berhasil. Sikap Hamka yang tidak parsial bisa dijalin lewat alur yang rapi.

Saya juga harus memuji bagian art design dalam film ini. Dari pembuatan set kapal dan kincir air sungguhan, sampai pernak-pernik isi rumah yang detail. Pajangan kaligrafi yang dipasang Buya di rumahnya saat pindah ke Padang Panjang adalah pajangan dengan model yang sama yang pernah ada di rumah saya. Buku tafsir karya Hamka adalah salah satu buku yang ada dalam rak buku milik almarhum ayah saya dengan cover yang persis sama. Saya membaca novel roman karya Hamka saat SMP milik perpustakaan sekolah dengan cover seperti yang ada dalam film. Menyaksikan hal-hal kecil semacam itu jelas membangkitkan kenangan tersendiri.

Dari sketsa hingga set kapal, Sumber foto: akun IG @atsinc

Ada hal-hal yang saya suka. Pertama, setting-nya menyakinkan, sinematografinya indah, tata riasnya memukau. Apalagi ditambah wardrobe dan make up prostetik yang konon sampai menghabiskan 3 milyar rupiah. Film ini salah satu bukti bahwa sinema Indonesia memang sudah naik kelas. Semua itu juga didukung dengan skoring musik yang megah. Dikerjakan para musisi dunia dan direkam di Praha di bawah arahan Purwacaraka.

Film garapan Fajar Bustomi ini juga menampilkan banyak tempat di sekitar Danau Maninjau, Payakumbuh. Bukit Tinggi dan lain-lain.

Tentu saja film ini masih tetap memiliki kekurangan. Harus diakui, beberapa dialog dalam film ini mungkin akan terasa ‘preachy’ dan tidak natural. Selipan humornya tidak cukup menyegarkan. Tapi, hei, kita sedang bicara tentang Buya Hamka. Selain sebagai penulis dan ahli tafsir, beliau memang da’i, politikus serta orator ulung. Nasihat-nasihatnya adalah bagian dari hidup. Wajar jika cukup banyak adegan beliau memberikan nasihat mengutip ayat atau hadits. Pada era itu, ruang komedi memang tidak punya banyak tempat. Meski demikian, beberapa adegan cukup berhasil membuat penonton tersenyum.

Secara pedoman EYD, penulisan kalimat di atas kurang tepat. ‘Ku tulis’ seharusnya disambung sedangkan ‘di kala’ justru dipisah karena merupakan keterangan waktu dan bukan diikuti kata kerja. Namun hal-hal minor seperti ini tidak mengurangi esensi filmnya untuk dinikmati.

Keseluruhan proyek film ini adalah sebuah niatan besar yang membuat saya merasa bahwa memang seperti itulah seharusnya sebuah film diciptakan. Film yang tidak dikerjakan secara asal. Melihat film semacam ini dipersembahkan untuk orang sekelas Buya Hamka bagi saya adalah langkah yang patut diapresiasi. Pada akhirnya kekurangan-kekurangan minor dalam dialog atau CGI yang kurang halus bisa saya maklumi.

Hamka dan istri beliau, versi nyata dan film. Sumber foto: akun IG @fajarbustomi.

Menonton film ini seperti mempelajari sejarah dan biografi tokoh dengan cara yang menyenangkan sekaligus traveling ke berbagai tempat hanya dengan sekali duduk.

Ibarat sebuah makanan pembuka, film ini berhasil menggugah rasa penasaran penonton untuk ingin tahu lebih jauh kelanjutan ceritanya. Film ini memiliki rating semua umur yang relatif aman untuk ditonton bersama keluarga. Saya pribadi paling menantikan volume terakhir ketika Hamka masih kecil hingga dewasa.

 Film Buya Hamka Volume I insya Allah bisa disaksikan saat lebaran, 20 April 2023 di bioskop seluruh Indonesia.

Dipublikasi di REVIEW | Tag , , , , | Meninggalkan komentar

Rempah-rempah, Si Kecil yang Berdampak Besar


Nusantara, seumpama negeri dongeng yang memanggil para pengelana dari tempat yang jauh. Sepetak tanah surgawi di garis khatulistiwa. Sebuah tempat ajaib yang sekarang bernama Indonesia. Wilayah misterius yang dibicarakan lewat bisikan para pengembara, dibalut aroma rempah yang menguar dan khasiatnya yang melegenda.

Di Banda, segalanya bermula.

Jauh sebelum era digital di mana Kepulauan Banda terekspos dengan pasir putih dan lautnya yang indah, Lawrence dan Lorne Blair menuliskan catatan perjalanan mereka lewat buku ‘Ring of Fire’. Sebuah buku pelengkap film dokumenter yang memenangkan Emmy Award tahun 1989. Sebuah kisah di abad modern yang bercerita tentang Indonesia. Penjelajahan selama sepuluh tahun ke tempat-tempat terpencil. Bersampul sebuah kapal pinisi dengan latar belakang lembayung menuju Kepulauan Banda. Menjanjikan petualangan mendebarkan, indah dan magis.

Baca lebih lanjut
Dipublikasi di INFO | Tag , , , , , , , , , , | Meninggalkan komentar

Review singkat, rekomendasi film dan serial yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun


Meski saya bukan penggemar berat drama Korea dan bahkan sulit mengingat nama-nama pemerannya, namun sejak menonton It’s Okay To Not Be Okay, saya jadi penasaran dengan aktor yang satu ini. Akting Kim Soo Hyun di serial itu membuat saya terpukau. Pantaslah ia dinobatkan sebagai aktor termahal Korea dengan bayaran lebih dari 6 milyar rupiah setiap episodenya. Saya tentu saja penasaran dengan jejak aktingnya, dan ketika saya menonton serial dan filmnya yang lain, saya paham kenapa Kim Soo Hyun disebut sebagai salah satu aktor terbaik yang menyabet banyak penghargaan. Dari peran sebagai penyanyi remaja, produser baru, hingga tersangka pembunuhan, semuanya memiliki kedalaman akting yang membuat penonton terkesima. 

Sebenarnya debut Kim Soo Hyun sudah dimulai sejak 2007 lewat perannya di ‘Kimchi Cheese Smile’, namun karena saya tidak menonton serialnya secara utuh, saya tidak bisa mengulasnya.

 Berikut adalah serial dan film favorit saya yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan pantas direkomendasikan.

Baca lebih lanjut
Dipublikasi di REVIEW | Tag , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Meninggalkan komentar

CATATAN PERJALANAN RAJA AMPAT BAGIAN 4. SURGA KECIL DI MISOOL


Ada satu kekhawatiran saya ketika selepas isya berkeliling kampung di Yellu. Sekitar 7 orang anak usia SD dan TK duduk berkerumun menghadapi sebuah ponsel. Rupanya mereka sedang menonton tiktok. Tanpa pengawasan orang tua. Saat saya tanya, salah satu anak berumur sekitar 8 tahun mengatakan bahwa setiap malam mereka biasa berkumpul seperti ini, karena mereka adalah geng jomblo.

Mengetahui kata-kata itu keluar dari seorang anak SD di  Papua tak urung membuat saya terperangah. Anak-anak lainnya kemudian saling dorong dan satu per satu mereka meninggalkan saya sambil tersenyum malu.

Baca lebih lanjut
Dipublikasi di INFO | Meninggalkan komentar

CATATAN PERJALANAN RAJA AMPAT BAGIAN 3. MENUJU MISOOL



Dalam perjalanan menuju Sorong, saat tengah menikmati angin laut di atas kapal Fajar Indah 2, saya bertemu warga Misool bernama Pak Irjan. Dari Pak Irjan saya akhirnya tahu, bahwa perjalanan ke Misool masih memungkinkan untuk solo traveler seperti saya meski suasana pandemi dan tanpa agen perjalanan. Seminggu sekali, kapal Fajar Indah 2 melayani rute Pulau Seram di Ambon sampai Sorong, Papua Barat. Beliau juga menawarkan jika mau ke tempat-tempat wisata di Misool, bisa menyewa kapalnya dengan harga jauh lebih murah dari agen wisata umumnya. Sayangnya, Pak Irjan tidak tahu jadwal keberangkatan kapal menuju Misool berikutnya. (Belakangan saya terhubung kembali dengan Pak Irjan setelah saya pulang dari Misool)

Baca lebih lanjut
Dipublikasi di SERI PERJALANAN | Tag , , , , , , , , , | Meninggalkan komentar

CATATAN PERJALANAN RAJA AMPAT BAGIAN 2. PIAYNEMO- PULAU SAUFAPIR- ARBOREK


Perjalanan saya berlanjut pada hari yang sama. Tujuan pertama saya adalah Piaynemo, Telaga Bintang, dan menginap semalam di pulau Saufapir, Kepulauan Fam, tempat keluarga Yahya dan Desi tinggal. Tadinya saya kira, perjalanan ini dekat. Seperti perjalanan saya dulu di Karimun Jawa. Nyatanya saya salah besar.

Awalnya saya masih menikmati lautan, cuaca cerah, awan yang tampak sangat dekat hingga sepertinya bisa diraih, laut yang dalam berkilauan. Di beberapa tempat, sangat jernih seperti cermin, memantulkan birunya langit dan gumpalan putih awan. Saya memandang sekitar, merekam setiap momen dalam ingatan. (video dan foto-foto perjalananan saya bisa dilihat di akun: https://www.instagram.com/nurbaiti_hikaru/ )

Setelah beberapa lama, saya mulai bosan, 3 jam lebih dan kami belum juga sampai. Ombak semakin besar, menyiramkan air laut asin yang memerihkan kulit dan mata. Sejujurnya saya takut perahu kami akan terbalik. Sebab saya tidak mahir berenang dan tidak ada jaket keselamatan yang tersedia. Sementara area biru tua menandakan lautan yang dalam. Tapi tepat pada saat itu, ratusan camar laut terbang mencari makan. Mengingatkan saya dengan puluhan elang di Kashmir 2 tahun lalu.

Saat saya dengan susah payah merekam camar terdekat dengan perahu yang oleng diterjang ombak, seekor lumba-lumba melompat dan langsung membuat sata terpekik. Itu adalah salah satu hal paling indah yang pernah saya lihat seumur hidup. Melihat seekor lumba-lumba di habitat aslinya. Saya pun luluh. Perjalanan ini memang layak saya lakukan. Setelah nyaris 4 jam, kami pun sampai di Piaynemo. Lautan di sini tenang, jernih, dan relatif dangkal. Terlihat dari warna hijau tosca perairannya. Saya naik ditemani Desy dan Korina.

Telaga Bintang Piaynemo

Untuk mendapatkan foto dengan view telaga berbentuk bintang, harus dilakukan dengan mendaki karang terjal. Jika tidak, maka bentuk bintang segi lima tidak akan terlihat. Meski tidak terlalu tinggi, dan beberapa pijakan disemen seadanya, tidak adanya pagar yang karang terjal yang langsung menuju jurang cukup membuat ngeri. Tapi rasanya sayang sekali berlayar menempuh bahaya hampir 4 jam jika hanya berfoto di bawah. Maka kami bertiga bergantian naik, lalu foto bersama.

Kami meneruskan ke puncak Piaynemo. Jalurnya relatif mudah karena sudah diberi anak tangga. Toilet juga tersedia. Saat kami usai berfoto, serombongan bule baru saja akan naik bersama seorang anak berumur 5 tahunan. Kami saling menyapa. Kebiasaan jika saya naik gunung dan bertemu pendaki lain. Sementara mereka menyapa karena saya sudah lebih dulu tersenyum.

Usai dari puncak Piaynemo saya dengan nada khawatir bertanya apakah kami akan kembali ke Waisai. Kami sampai di Piaynemo sekitar pukul 5 sore. Perahu kami tidak memiliki lampu. Saya masih terbayang ombak yang membuat perahu oleng. Saya tidak berani berlayar dalam kegelapan dengan resiko jatuh tanpa ketahuan dan jaket keselamatan. Untungnya Desy mengatakan bahwa kami akan bermalam di kampungnya. Pulau Saufapir. Sebuah pulau kecil yang merupakan pemekaran dari Kepulauan Fam dan hanya dihuni 25 KK. Kami pun berlayar menuju pulau. Saya menyaksikan salah satu sunset paling indah selama hidup. Saya meminta tolong Desy merekamnya dan nantinya mengirimkannya pada saya.

Tiba di Saupapir, usai menumpang mandi setelah basah kuyup tersiram air laut, saya ditempatkan di rumah yang tampaknya masih baru. Yahya akan bermalam di kampung sebelah.

Desy menemani saya di rumah. Klrga Yahya memasakkan nasi dan sayur. Mereka menawarkan apakah saya ingin ikut ke kampung sebelah. Ada acara adat dan permainan tambur karena gereja yang baru dibangun. Saya memilih tetap di rumah dan langsung tidur saja. Sejak kemarin saya belum tidur, perjalanan barusan cukup menegangkan. Saya tidak berselera makan bahkan hingga keesokan sorenya. Keluarga Yahya membawakan kasur, bantal, kursi dan meja. Saya tidur di kamar sementara Desy di ruang tamu. Ditemani suara debur ombak, saya pun terlelap.

Keesokan harinya, saya berwudhu di laut untuk salat subuh. Yahya rupanya menginap di pulau seberang karena semalam ombak besar. Saya menunggu Yahya pulang, lalu bersama Desy, kembali ke pulau Fam menjemput Korina. Seoranf nelayan sedang membersihkan ikan kakak tua yang sangat besar. Saya pernah makan ikan kakak tua di Karimun Jawa. Namun ikan yang ditangkap nelayan tadi berkali2 lipat ukurannya. Kami meneruskan perjalanan.
Persiapan pembukaan gereja sepertinya dirayakan seluruh kampung. Saya memalingkan wajah dan berjalan paling pinggir karena beberapa penduduk sedang menyembelih b2.

Keluarga Korina sangat ramah. Usai berpamitan, kami kembali menuju Waisai.
Yahya membuat kejutan yang menyenangkan dengan mampir ke Arborek hingga saya bisa snorkling sejenak. Desy dan Korina sudah bosan dengan laut jadi saya hanya sendirian. Tanpa pelampung dan hanya sendirian, saya memilih untuk berenang di sekitar perahu saja. Yahya menaburkan roti hingga ikan-ikan berkumpul. Trik yang dulu juga saya pelajari saat snorkling di Gili Trawangan. Karena hp saya mati dan Yahya tidak memiliki dokumentasi seperti pada umumnya tour, jadi ponsel Desy yang telah dilapisi plastik strap digunakan untuk merekam saya.

Di dekat kami ada satu grup bule yang baru saja usai menyelam. Saya segera naik ke darat setelah snorkling hanya 5 menit. Yahya menunjukkan saya ke spot foto dan memotret saya. Saya bicara sebentar dengan pemandu bule yang rupanya masih kisaran SMA. Ia mengisi waktu sekolah online dengan sebulan berkunjung ke Raja Ampat memandu tamu di resort tempat ibunya bekerja. Setelah saling mengucapkan selamat tinggal, kami pun berpisah.

Perahu kecil kami kembali diombang ambingkan ombak selama 4 jam. Tiba di rumah singgah, kami sudah basah kuyup dan lengket. Saya mandi, salat, dan berkemas dengan cepat, dengan diantar Yahya, saya mampir sebentar ke pos AL Waisai, lalu berfoto di tugu selamat datang di raja ampat yang kemarin saya lewatkan. Yahya mengantar saya hingga ke pintu kapal KM Fajar 2.

Saya kira petualangan akan berakhir setelah kembali ke Sorong, namun nasib baik akhirnya membawa saya ke destinasi berikutnya yang tak kalah indah: Misool.

Bersambung

Dipublikasi di INFO, SERI PERJALANAN | Tag , , , , | Meninggalkan komentar

CATATAN PERJALANAN RAJA AMPAT BAGIAN 1


Raja Ampat sudah masuk dalam destinasi saya sejak belasan tahun lalu. Jauh sebelum traveling menjadi trend seperti sekarang. Sebelum era media sosial yang memudahkan orang bepergian. Sejak pertama tahu tentang Raja Ampat, segera saja, tempat ini masuk dalam daftar 100 tempat yang ingin saya kunjungi sebelum mati.

Baca lebih lanjut
Dipublikasi di INFO | Tag | Meninggalkan komentar

BEPERGIAN KE BELITUNG DISAAT NEW NORMAL BAGIAN 2. BELITUNG TIMUR: DARI SOPIR INTELEK SAMPAI MUSEUM KATA


Dua hari berikutnya perjalanan saya lanjutkan dengan pergi ke Belitung Timur. Tujuan utama saya adalah Museum Kata Andrea Hirata. Lagi-lagi, setelah semalamam tidak tidur saya pergi ke terminal Manggarai menggunakan jasa ojek online. Ada bus Damri yang pergi ke Manggar pukul 6 pagi dan kembali lagi pukul 3 sore. Namun, karena saya pergi di hari minggu, ternyata bus Damri tidak beroperasi. Bus ini memang umumnya mengangkut penumpang yang pergi pulang kerja Tanjung Pandan-Manggar setiap harinya.

Terminal yang sepi, tanpa ada satu pun angkutan. Penanda jaga jarak juga sudah terpasang di sini.

Saya kemudian menaiki satu-satunya mobil elf yang ada. Mobilnya mirip angkutan Bogor-Sukabumi yang biasa mangkal di depan Baranangsiang, Bogor. Di hari kerja, angkutan ini berangkat pukul setengah tujuh dan kembali lagi pukul 3 sore, atau bahkan pukul 5 sore. Tapi untuk hari minggu, apalagi pasca Covid yang sepi penumpang, angkutan ini berangkat pukul 7 pagi dan akan kembali lagi ke Tanjung Pandan pukul 12 siang.

Baca lebih lanjut

Dipublikasi di INFO | Tag , , , , , , , , , , | Meninggalkan komentar

BEPERGIAN KE BELITUNG DI SAAT ‘NEW NORMAL’ BAGIAN 1


Setelah berbulan-bulan stay at home semua orang rasanya ingin keluar untuk memulihkan cabin fever.  Belitung menjadi salah satu destinasi pilihan saya. Harga tiket pesawatnya relatif terjangkau dan aksesnya cukup mudah.

Namun tentu saja kondisi ‘new normal’ pasca PSBB covid 19 di Indonesia memang  membutuhkan kesabaran dan lebih. Misalnya ketika saya coba booking hotel di Manggar, Belitung Timur. Namun pesanan saya ditolak berkali-kali oleh pihak hotel tanpa ada keterangan penyebabnya. Ketika saya googling, saya baru tahu bahwa hotel masih tutup. Corona memang mematikan banyak sektor pariwisata di berbagai tempat. Pesanan tiket pesawat pulang saya diganti esok harinya oleh pihak maskapai sehingga saya harus menambah pesanan hotel.

Sesuai protokol kesehatan Covid 19 untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak, ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta pun diberi jarak mana yang boleh diduduki/tidak.

Baca lebih lanjut

Dipublikasi di INFO, SERI PERJALANAN | Tag , , , , , , , , , , , , , , | Meninggalkan komentar

PERBANDINGAN TABUNGAN EMAS: BRANKAS ANTAM, TABUNGAN EMAS PEGADAIAN, BUKA EMAS BUKALAPAK, APLIKASI  TAMASIA dan DINARAN


Disclaimer: tulisan ini bukan postingan berbayar dan dibuat berdasarkan pengalaman pribadi penulis. Semua data yang diunggah dalam tulisan ini dibuat berdasarkan website resmi lembaga terkait.

 ***

Emas merupakan komoditi berharga selama ribuan tahun. Emas juga memiliki nilai yang relatif stabil sehingga sering dijadikan sebagai simpanan untuk mengatasi inflasi. Membeli emas secara tunai dan menyimpannya secara fisik di adalah cara paling sederhana untuk memilikinya.  Anda hanya perlu menyediakan tempat aman di rumah atau menitipkannya di safe deposit box. Prinsipnya adalah cash and carry. Cara ini merupakan cara yang tidak ada perselisihan para ulama dalam hal kebolehannya. Kelebihannya anda memegang langsung fisik emasnya. Kekurangannya, anda harus memastikan tempat yang aman di rumah. Umumnya anda juga harus menghabiskan waktu untuk datang langsung ke tempat pembelian.

Pembelian emas secara fisik kini juga berkembang. Dari pembelian emas ANTAM secara daring dengan jasa kurir, pemesanan pembelian emas di pegadaian, hingga jual beli secara perorangan atas dasar kepercayaan.

Alasan keamanan dan kepraktisan membuat banyak orang mencari alternatif  lain. Tapi banyaknya pilihan tabungan emas yang ada mungkin akan sedikit membingungkan. Mana yang harus dipilih? Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing? Berikut adalah penjelasan singkat perbandingan tabungan emas BRANKAS ANTAM, PEGADAIAN, BUKA LAPAK, TAMASIA dan DINARAN.

 

1. BRANKAS ANTAM

BRANKAS ANTAM dalam pengertian ini bukanlah anda membeli emas fisik kemudian menitipkannya di Brankas PT. ANTAM. Meskipun ini juga bisa menjadi pilihan. Namun BRANKAS dalam hal ini merupakan singkatan dari BERENCANA AMAN KELOLA EMAS. BRANKAS ANTAM adalah tabungan emas yang dapat anda buka di butik emas PT. ANTAM.

Screenshot_20200601-124115[1]

Harga logam mulia fisik per gram pada hari ini, tanggal 1 juni 2020, Rp. 914.000. Sedangkan harga jika membeli lewat rekening BRANKAS adalah Rp. 855.000,-

Prinsipnya seperti tabungan di bank.  Hanya saja karena merupakan rekening emas. Setiap kali setoran minimal harus seharga 1 gram logam mulia. Jadi dalam saldo rekening kita yang tertera adalah jumlah gram emas yang kita miliki. Ini juga berarti setiap kali setoran jumlahnya mungkin berbeda mengikuti harga fluktuasi emas.

Saldo dalam rekening ini nantinya bisa kita cairkan. Kita bisa memilih mencairkan emas secara fisik, atau kita pilih buyback, menjualnya kembali ke PT. ANTAM dan menerima uang pembeliannya yang ditransfer ke rekening bank kita.

Keuntungan membuka rekening BRANKAS ini, kita akan mendapat harga yang lebih murah sebab belum termasuk biaya cetak. Sebagai informasi, semakin kecil pecahannya, semakin besar biaya cetaknya. Biaya cetak logam mulia 10 gram akan jauh lebih kecil daripada anda mencetak setiap 1 gram emas sebanyak 10 kali. Jadi sebaiknya anda mencairkan emas dalam bentuk fisik ketika pecahannya sudah semakin besar.

Selisih harga emas fisik dan tabungan BRANKAS menurut pengalaman saya pribadi sekitar 40-50 ribu per gram. Selisih yang cukup lumayan, terutama jika anda membelinya dalam pecahan besar. Keuntungan lainnya, kita bisa membeli emas secara daring lewat transfer bank di hari kerja sampai jam 7 malam langsung ke situs resmi PT. ANTAM. Seusai pembelian, kita bisa mengecek langsung penambahan saldo kita di rekening. Sangat praktis dan mudah.

ANTAM juga merupakan lembaga terpercaya yang memiliki penambangan dan pengolahan emas sendiri dengan standard kemurnian emas yang berlaku di seluruh dunia. Tabungan ini juga bisa memotong zakat emas anda via debet saldo, jika sudah masuk nisab dan haulnya. Zakat emas ini akan disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Bukti laporan pendebetan zakat ini akan disampaikan melalui email nasabah. Harga logam mulia per gram PT. ANTAM juga selalu up date setiap harinya.

Untuk membuka rekening ini pertama kali, anda harus datang langsung ke butik ANTAM terdekat dengan membawa KTP, NPWP, dan Kartu Keluarga. Kenapa perlu Kartu Keluarga? Sebab, dalam pengisian formulirnya juga dituliskan siapa ahli waris anda.  Selain itu, anda juga perlu membayar biaya materai, pajak PPH 22 dan registrasi tahunan. Minimal pembukaan rekening ini adalah 1 gram logam mulia.

Kekurangan tabungan ini adalah kuota pendaftarannya sangat terbatas. Pengalaman saya pribadi ketika saya tiba di kantor PT. ANTAM pada pukul 9 pagi, kuotanya sudah penuh dan dibatasi hanya sampai pukul 11.  Maka saya harus kembali berkali-kali untuk dapat membuka rekening BRANKAS.

Tabungan juga mengenakan biaya registrasi tahunan yang cukup besar sebagai jasa penyimpanan dan asuransi. Tergantung berapa banyak jumlah emas anda. Minimal registrasi adalah Rp. 100 ribu per tahun.

Meskipun menerbitkan kartu, kartu BRANKAS ANTAM hanya berfungsi sebagai kartu anggota dan tidak dapat digunakan untuk transaksi apa pun.

Kekurangan lainnya adalah, jika anda hanya memiliki uang kurang dari harga 1 gram emas, Anda harus mengumpulkannya terlebih dahulu. Pada saat uang itu cukup, bisa jadi harganya sudah naik.  Meskipun umumnya selisih harganya tidak Jauh. Kekurangan lainnya adalah jumlah outlet butik ANTAM yang sangat terbatas, sehingga bagi anda yang tinggal di daerah kemungkinan akan kesulitan untuk membuka program tabungan ini.

 

  1. Tabungan Emas Pegadaian

Dengan jumlah ribuan kantor yang tersebar di Indonesia, Pegadaian membuat satu program pembelian emas yang menarik. Anda bisa membeli dari mulai dari 0,01 gram emas. Jadi jumlah uang yang anda setorkan akan langsung dikonversikan dengan berapa gram emas. Pencairan tabungan emas ini juga bisa dilakukan dengan dua cara. Baik mencairkan secara fisik dengan tambahan biaya cetak maupun buyback, pembelian kembali dan menerima saldo dalam rupiah.

20200601_085606[1]

Sama seperti ANTAM, minimal emas yang dapat dicetak adalah 1 gram emas. Penambahan saldo juga bisa dilakukan via transfer/mobile banking.

Persyaratan pembukaan rekening ini juga mudah. Anda hanya perlu datang ke kantor Pegadaian terdekat, mengisi formulir, menyertakan copy KTP serta membayar biaya administrasi dan titipan. Biaya pembukaan rekeningnya sangat murah, yaitu Rp. 10 ribu rupiah. Sedangkan biaya biaya titipan tahunannya hanya sebesar Rp. 30 ribu rupiah.  Pegadaian juga sudah memiliki aplikasi digital untuk memudahkan anda membuka rekening.

Tabungan Emas Pegadaian terdiri dari logam mulia  PT. ANTAM dan PT. UBS.  Harga logam mulia PT. UBS umumnya lebih murah dari PT. ANTAM karena sertifikasi standardnya yang berbeda.

Karena merupakan emas yang dibeli dari PT. ANTAM, harga emas per gram di Tabungan Emas Pegadaian sedikit lebih mahal dari emas PT. ANTAM. Bedanya sekitar Rp. 20 ribu per gram dari emas fisik PT. ANTAM. Untuk harga emas tabungan PT. ANTAM dengan tabungan BRANKAS ANTAM sendiri, selisih harga per gramnya agak sulit diketahui karena harga emas Pegadaian tidak up date setiap harinya dalam website.

 

 

  1. Buka Emas Bukalapak

Jika anda pelanggan belanja daring di Bukalapak, maka ada satu pilihan transaksi berupa Buka Emas. Prinsipnya mirip seperti tabungan Emas Pegadaian. Pembelanjaan anda akan dikonversikan menjadi gram emas. Dalam hal ini, pihak Bukalapak menggandeng perusahaan PT. Indogold. Sebuah perusahaan trading emas logam mulia bersertifikasi PT. ANTAM, UBS, dll.

Harga emas per gram di Bukalapak terbilang mirip dengan harga emas di BRANKAS ANTAM. Informasi harganya juga up date  setiap hari. Pembelian minimal emas di Buka Emas Bukalapak memungkinkan pembelian dalam jumlah sangat kecil.

Saya pribadi baru menyadari memiliki saldo emas Bukalapak setelah beberapa beberapa transaksi pembelian yang gagal dan dana Buka Dompet saya dikembalikan. Rupanya saya mencentang beli otomatis, dana dikonversikan dalam saldo emas setiap pembelian. Sebuah langkah yang bagus untuk anda yang konsumtif agar secara tidak langsung menabung setelah berbelanja.

20200601_130621[1]

Harga emas per gram tanggal 1 juni 2020, di Bukalapak hampir sama dengan harga emas di BRANKAS ANTAM, di kisaran harga Rp. 855.750,-

Berdasarkan web PT. Indogold, pembelian minimal emas bahkan bisa dimulai dari Rp. 500 rupiah. Jumlah minimum pembelian yang paling kecil dibanding yang lain. Meskipun merupakan pihak swasta, anda tidak perlu khawatir terjebak dalam investasi abal-abal. Sebab sama seperti PT. ANTAM dan Pegadaian, Indogold juga terdaftar dan diawasi oleh OJK. Sehingga secara standard kredibilitasnya sudah terjaga.

Selain harga cetak, hal lain yang perlu diperhatikan adalah biaya kurir yang lebih tinggi. Hal ini dapat dimaklumi karena pengiriman logam mulia tentu tidak bisa memakai jasa kurir sembarangan. Bukalapak dalam hal ini menggandeng jasa kurir RPX dalam pengiriman cetak emasnya. Biaya ongkir ini sudah termasuk asuransi pengiriman.

Harga emas di Bukalapak tentu belum termasuk biaya cetak. Secara logika, karena Bukalapak menggandeng PT. Indogold, dan PT. Indogold membeli emas dari PT. ANTAM, harga per gramnya tentu akan lebih tinggi. Kepraktisan pembelian via daring memang membantu untuk masyarakat perkotaan yang terjangkau internet. Namun untuk masyarakat di daerah bisa jadi akan kesulitan untuk transaksi maupun cetak emas.

 

  1. TAMASIA

Tamasia adalah aplikasi digital dari PT. Tamania Global Sharia. Prinsipnya sama, uang anda minimal Rp. 10 ribu rupiah akan dikonversikan sejumlah gram emas. TAMASIA juga membeli emas dari PT. ANTAM. Harga emas yang tertera di aplikasi belum termasuk biaya cetak dan biaya kurir.

Aplikasi TAMASIA terdaftar di Kemeninfo. Sedangkan secara pengawasannya berada di bawah BAPPEPTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).

Berdasarkan pengalaman pribadi, pendaftaran rekening TAMASIA terbilang sulit untuk verifikasi akun.  Sejak bulan llau hingga hari ini, setelah regisrasi dan OTP dikirimkan, verifikasi tidak juga berhasil. Bisa jadi karena WFH atau sebab lain.

Namun demikian, saya tidak berhasil mencoba transaksi di aplikasi ini sehingga tidak bisa membandingkan lebih lanjut.

 

  1. DINARAN

DINARAN merupakan satu terobosan yang baru diluncurkan PT. Ciptalintang Aji Dana akhir bulan lalu. Program ini merupakan gabungan dari menabung di bank dan tabungan emas. Secara ringkas, programnya mirip dengan tabungan emas lainnya. Di mana jumlah rupiah anda akan dikonversikan dalam bentuk jumlah gram emas.

20200601_085429[1]

Perbedaan DINARAN adalah adanya kartu debit yang bisa dipakai bertransaksi. Jika kartu BRANKAS ANTAM hanya sebagai kartu anggota. Kartu DINARAN bisa dipakai untuk transaksi sehari-hari. Baik untuk tarik tunai di ATM maupun berbelanja. Kartu ini juga sudah terkoneksi dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Jumlah saldo rupiah anda akan tergantung harga emas. Jadi tabungan rupiah anda akan aman dari inflasi karena memiliki emas fisik yang mendasarinya.

Misalnya harga emas saat anda beli adalah 1 juta rupiah per gram dan anda membeli 5 gram emas. Maka anda memiliki uang 5 juta rupiah yang setara dengan saldo 5 gram emas. Lalu anda belanjakan 1 juta sehingga saldonya hanya tinggal 4 juta rupiah. Beberapa bulan kemudian, harga emas naik dari 1 juta rupiah ke Rp. 1,1 juta rupiah. Maka saldo anda akan ikut naik meskipun sudah anda pakai berbelanja. Jadi saldo anda adalah Rp. 1.1 juta rupiah dikali 4 gram yang tersisa sehingga jumlahnya menjadi Rp. 4, 4 juta rupiah. Jika 5 tahun kemudian harga emas naik 2 kali lipat, saldo anda juga akan naik. Jadi anda tidak takut rupiah anda terkena inflasi.

Proses transaksi Dinaran juga relatif mudah. Anda hanya perlu mengunduh aplikasinya dan mendaftar secara daring. Harga emas juga selalu diperbaharui. Sama seperti TAMASIA, secara izin dan pengawasan, DINARAN berada di bawah pengaturan dan pengawasan BAPPEPTI.

Kekurangannya, karena memiliki fasilitas kartu debit yang tidak dimiliki program lain, maka harga emas di aplikasi DINARAN adalah yang termahal. Perbedaannya sekitar 30 ribu per gram dibandingkan harga fisik Logam Mulia BRANKAS ANTAM. Jika dibandingkan dengan harga BRANKAS ANTAM, perbedaannya sekitar 91 ribu per gram.

Pencairan tabungan emas ini sendiri hanya dalam bentuk rupiah melalui ATM atau EDC. Kekurangan lainnya. Karena aplikasi ini baru diluncurkan dua minggu lalu, fitur dalam aplikasinya belum lengkap. Misalnya fitur helpdesk yang belum aktif.  Saya juga tidak tahu apakah ke depannya pencairan emas bisa dilakukan secara fisik.

 

Sebagai penutup, setiap program di atas memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pilihlah yang paling sesuai dengan tujuan keuangan anda. Apakah anda ingin membeli emas dengan harga termurah dan jangka panjang? Ingin membeli secara mencicil? Apakah anda lebih sering berbelanja daring atau lebih sering melakukan transaksi tunai yang memerlukan jaringan ATM dan EDC? Sesuaikan dengan profil pribadi anda.

Semoga bermanfaat.

 

Dipublikasi di INFO | Tag , , , , , , , | 2 Komentar